Selasa, 01 Januari 2019

MAKALAH EKONOMI KOPERASI MINGGU 6 (MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENAL KINERJA KOPERASI INDONESIA)

MAKALAH EKONOMI KOPERASI
MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENAL KINERJA KOPERASI INDONESIA
MINGGU 6
Dosen: Tedy Ardiansyah SE, AS, MM

Image result for LOGO GUNADARMA

Disusun Oleh:
SWASTIKA SURYANI (17216213)
Kelas: 3EA27


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Mengidentifikasi dan Mengenal Kinerja Koperasi Indonesia” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Koperasi
Pada kesempatan ini, saya tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama menyusun makalah ini terutama untuk Dosen saya Bapak Teddy Ardiansyah, orang tua yang selalu memberikan dukungan.
Dengan penuh kesadaran bahwa tak ada gading yang tak retak, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan. Segala kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya memperbaiki, menyempurnakan, dan mengembangkan makalah ini sangat saya harapkan.
Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita pada umumnya dan bagi kami khususnya.
                                                                               







                                                                                                                        30 Desember 2018                                                                                                     
                                    Penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang......................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3  Tujuan Penelitian....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Variabel Kinerja Koperasi....................................................................................2
2.2  Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi ..................................................3
2.3  Pengertian dan Prinsip Kinerja Koperasi............................................................4
BAB III PENUTUP
 3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA












BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Koperasi merupakan sebuah badan usaha yang dimiliki anggota dan setiap orangnya memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang memiliki prinsip koperasi dan berdasar pada ekonomi rakyat sesuai dengan asas kekeluargaan yang tercantum pada Undang– Undang Nomor 25 tahun 1992.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yabg memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapi hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan.
Tujuan Koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-mata hanya orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat. Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebagai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat anggota tahunan. Koperasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan.
Sebuah koperasi dikatakan sukses jika mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterakan anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja koperasi, maka semakin besar kemampuan koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan koperasi.


1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut : 
1.      Bagaimana Variabel Kinerja Koperasi ?
2.      Apakah Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi ?
3.      Apakah Pengertian Pengukuran Kinerja Koperasi dan Prinsip Pengukuran Kinerja?

1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini untuk membahas berbagai masalah badan usaha koperasi sebagai badan usaha yang meliputi :
1.      Untuk mengetahui Variabel Kinerja Koperasi.
2.      Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi.
3.      Untuk mengetahui Pengertian Pengukuran Kinerja Koperasi dan Prinsip Pengukuran Kinerja.




















BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Variabel Kinerja Koperasi
  Secara umum, variable kinerja koperasi yang diukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari :
1.      kelembagaan (jumlah koperasi per provinsi, jumlah koperasi per jenis atau kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif)
2.      keanggotaan
3.       volume usaha
4.       permodalan
5.       asset
6.       dan sisa hasil usaha.
Variabel-variable tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan atau pangsa (share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang disajikan.
2.2   Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi
        Kinerja tidak terjadi dengan sendirinya. Dengan kata lain, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja. Adapun faktor-faktor tersebut menurut Armstrong (1998 : 16-17) adalah sebagai berikut:
1.       Faktor individu (personal factors). Faktor individu berkaitan dengan keahlian, motivasi, komitmen, dll.
2.       Faktor kepemimpinan (leadership factors). Faktor kepemimpinan berkaitan dengan kualitas dukungan dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua kelompok kerja.
3.      Faktor kelompok / rekan kerja (team factors). Faktor kelompok / rekan kerja berkaitan dengan kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan kerja.
4.       Faktor sistem (system factors). Faktor system berkaitan dengan system / metode kerja yang ada dan fasilitas yang disediakan oleh organisasi.
5.      Faktor situasi (contextual/situational factors). Faktor situasi berkaitan dengan tekanan danperubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal.
Motivasi sebagai sebuah dorongan dalam diri pegawai akan menentukan kinerja yang dihasilkan. Begitu juga dengan kemampuan kerja pegawai dimana mampu tidaknya karyawan dalam melaksanakan tugas akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan.
2.3   Pengertian Pengukuran Kinerja Koperasi
         Pengukuran kinerja adalah proses di mana organisasi menetapkan parameter hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan. Proses pengukuran kinerja seringkali membutuhkan penggunaan bukti statistik untuk menentukan tingkat kemajuan suatu organisasi dalam meraih tujuannya. Tujuan mendasar dibalik dilakukannya pengukuran adalah untuk meningkatkan kinerja secara umum.

Dalam pengukuran kinerja terdapat beberapa prinsip-prinsip yaitu:
1.       Seluruh aktivitas kerja yang signifikan harus diukur.
2.        Pekerjaan yang tidak diukur atau dinilai tidak dapat dikelola karenadarinya tidak ada informasi yang bersifat obyektif untuk menentukannilainya.
3.       Kerja yang tak diukur sebaiknya diminimalisir atau bahkan ditiadakan.
4.      Keluaran kinerja yang diharapkan harus ditetapkan untuk seluruh kerja yang diukur.
5.      Hasil keluaran menyediakan dasar untuk menetapkan akuntabilitas hasilalih-alih sekedar mengetahui tingkat usaha.
6.        Mendefinisikan kinerja dalam artian hasil kerja semacam apayang diinginkan adalah cara manajer dan pengawas untuk membuat penugasankerja operasional.
7.        Pelaporan kinerja dan analisis variansi harus dilakukan secara periodik.
8.         Tindakan korektif yang tepat waktu begitu dibutuhkan untuk manajemenkendali yang efektif. 










BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Kinerja tidak terjadi dengan sendirinya. Dengan kata lain, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dari uraian yang disampaikan oleh Amstrong terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang pegawai koperasi.
Motivasi sebagai sebuah dorongan dalam diri pegawai akan menentukan kinerja yang dihasilkan. Begitu juga dengan kemampuan kerja pegawai dimana mampu tidaknya karyawan dalam melaksanakan tugas akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan. Semakin tinggi kemampuan yang dimiliki karyawan semakin menentukan kinerja yang dihasilkan.














                                                DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri Perencanaan Pemasaran Global dan Tahap Tahap Pengembangan Perusahaan Transnasional (NPM GANJIL) MINGGU 1

Makalah Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri Perencanaan Pemasaran Global dan Tahap Tahap Pengembangan Perusahaan Transnasional ...