MAKALAH EKONOMI KOPERASI
MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENAL
KINERJA KOPERASI INDONESIA
MINGGU 6
Dosen: Tedy Ardiansyah SE, AS, MM

Disusun Oleh:
SWASTIKA SURYANI (17216213)
Kelas: 3EA27
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah tentang “Mengidentifikasi
dan Mengenal Kinerja Koperasi Indonesia” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi
Koperasi
Pada
kesempatan ini, saya tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu selama menyusun makalah ini terutama untuk
Dosen saya Bapak Teddy Ardiansyah, orang tua yang selalu memberikan dukungan.
Dengan penuh kesadaran bahwa
tak ada gading yang tak retak, maka makalah ini pun tidak luput dari segala
kekurangan. Segala kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya memperbaiki,
menyempurnakan, dan mengembangkan makalah ini sangat saya harapkan.
Saya berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita pada umumnya dan bagi kami khususnya.
30
Desember 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan
Penelitian....................................................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Variabel
Kinerja
Koperasi....................................................................................2
2.2 Faktor
yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi ..................................................3
2.3 Pengertian
dan Prinsip Kinerja Koperasi............................................................4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi merupakan sebuah badan usaha yang dimiliki anggota dan setiap
orangnya memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang memiliki prinsip
koperasi dan berdasar pada ekonomi rakyat sesuai dengan asas kekeluargaan yang
tercantum pada Undang– Undang Nomor 25 tahun 1992.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama
dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha
untuk memajukan kedudukan rakyat yabg memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut,
maka pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan
perkumpulan-perkumpulan Koperasi. Koperasi di Indonesia belum memiliki
kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini
disebabkan Koperasi masih menghadapi hambatan struktural dalam penguasaan
faktor produksi khususnya permodalan.
Tujuan Koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-mata hanya
orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat. Karena itu, dalam banyak
kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebagai tujuan
perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Tujuan ini
dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat
anggota tahunan. Koperasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja dan
usaha, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan.
Sebuah koperasi dikatakan sukses jika mampu meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Koperasi dapat mensejahterakan anggotanya, karena ia menciptakan
nilai tambah dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja koperasi,
maka semakin besar kemampuan koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar
peran koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi
mereka dalam kegiatan koperasi.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana Variabel
Kinerja Koperasi ?
2.
Apakah Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi ?
3.
Apakah Pengertian
Pengukuran Kinerja Koperasi dan Prinsip Pengukuran Kinerja?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan ini untuk membahas berbagai masalah badan usaha koperasi sebagai
badan usaha yang meliputi :
1.
Untuk mengetahui Variabel
Kinerja Koperasi.
2.
Untuk mengetahui Faktor
yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi.
3.
Untuk mengetahui
Pengertian Pengukuran Kinerja Koperasi dan Prinsip Pengukuran Kinerja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Variabel Kinerja Koperasi
Secara umum, variable kinerja koperasi yang diukur untuk
melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri
dari :
1.
kelembagaan (jumlah
koperasi per provinsi, jumlah koperasi per jenis atau kelompok koperasi, jumlah
koperasi aktif dan nonaktif)
2.
keanggotaan
3.
volume usaha
4.
permodalan
5.
asset
6.
dan sisa hasil usaha.
Variabel-variable tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara
tepat untuk dipakai melihat peranan atau pangsa (share) koperasi terhadap
pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative
effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum
tercermin dari variabel-variabel yang disajikan.
2.2 Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Koperasi
Kinerja tidak terjadi dengan sendirinya.
Dengan kata lain, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja.
Adapun faktor-faktor tersebut menurut Armstrong (1998 : 16-17) adalah sebagai
berikut:
1.
Faktor individu (personal factors). Faktor
individu berkaitan dengan keahlian, motivasi, komitmen, dll.
2.
Faktor kepemimpinan (leadership factors).
Faktor kepemimpinan berkaitan dengan kualitas dukungan dan pengarahan yang
diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua kelompok kerja.
3.
Faktor kelompok /
rekan kerja (team factors). Faktor kelompok / rekan kerja berkaitan dengan
kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan kerja.
4.
Faktor sistem (system factors). Faktor system
berkaitan dengan system / metode kerja yang ada dan fasilitas yang disediakan
oleh organisasi.
5.
Faktor situasi
(contextual/situational factors). Faktor situasi berkaitan dengan tekanan
danperubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal.
Motivasi sebagai
sebuah dorongan dalam diri pegawai akan menentukan kinerja yang dihasilkan.
Begitu juga dengan kemampuan kerja pegawai dimana mampu tidaknya karyawan dalam
melaksanakan tugas akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan.
2.3 Pengertian Pengukuran Kinerja
Koperasi
Pengukuran kinerja adalah proses di mana organisasi menetapkan
parameter hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang
dilakukan. Proses pengukuran kinerja seringkali membutuhkan penggunaan bukti
statistik untuk menentukan tingkat kemajuan suatu organisasi dalam meraih tujuannya. Tujuan mendasar dibalik dilakukannya pengukuran
adalah untuk meningkatkan kinerja secara umum.
Dalam pengukuran kinerja terdapat beberapa prinsip-prinsip yaitu:
1.
Seluruh aktivitas kerja yang signifikan harus diukur.
2.
Pekerjaan yang
tidak diukur atau dinilai tidak dapat dikelola karenadarinya tidak ada
informasi yang bersifat obyektif untuk menentukannilainya.
3.
Kerja yang tak diukur sebaiknya diminimalisir atau bahkan ditiadakan.
4.
Keluaran kinerja yang diharapkan harus ditetapkan untuk seluruh kerja
yang diukur.
5.
Hasil keluaran menyediakan dasar untuk menetapkan akuntabilitas hasilalih-alih sekedar mengetahui tingkat usaha.
6.
Mendefinisikan kinerja dalam artian hasil kerja semacam apayang diinginkan adalah cara manajer dan pengawas untuk membuat penugasankerja operasional.
7.
Pelaporan kinerja dan analisis variansi harus dilakukan secara periodik.
8.
Tindakan korektif
yang
tepat waktu begitu dibutuhkan untuk manajemenkendali
yang efektif.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kinerja tidak terjadi dengan
sendirinya. Dengan kata lain, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
kinerja dari uraian yang disampaikan oleh Amstrong terdapat beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang pegawai koperasi.
Motivasi sebagai sebuah dorongan
dalam diri pegawai akan menentukan kinerja yang dihasilkan. Begitu juga dengan
kemampuan kerja pegawai dimana mampu tidaknya karyawan dalam melaksanakan tugas
akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan. Semakin tinggi kemampuan
yang dimiliki karyawan semakin menentukan kinerja yang dihasilkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar